Tesla Cybertruck meledak di luar Hotel Donald Trump yang berlokasi di Las Vegas, Amerika Serikat, Rabu 1 Januari 2025. Atas insiden tersebut, terdapat 7 orang yang mengalami luka, dan satu orang tewas.
Merangkum dari ABC News, The Boston Globe, dan Reuters, Kamis, 2 Januari 2025, FBI langsung turun tangan mencari penyebab utama Tesla Cybertruck yang meledak di hotel milik Presiden Amerika Sertikat, Donald Trump, pada pukul 08.40 waktu setempat.
CEO Tesla Elon Musk menduga ada hubungan antara ledakan Cybertruck di luar Trump International Hotel di Las Vegas dan serangan serupa di New Orleans. Hal ini karena kedua kendaraan itu disewa dari situs penyewaan mobil yang sama Turo.
“Tampaknya merupakan tindakan terorisme. Cybertruck ini dan bom bunuh diri F-150 di New Orleans disewa dari Turo. Mungkin keduanya terkait dalam beberapa hal,” tulis Elon Musk dalam platform X, Kamis, 2 Januari 2025.
menurut laporan CNN. Elon Musk mengklarifikasi kalau ledakan itu disebabkan oleh kembang api atau bom yang dibawa di bak cybertruck sewaan, dan bukan karena kendaraan itu sendiri.
Kepastian itu didapat karena telemetri, atau sistem informasi yang bisa didapatkan pabrikan dari jarak jauh menunjukkan hasil positif. Artinya tidak ada masalah dengan peranti, atau komponen di dalam mobil.
Meledaknya mobil listrik tersebut cukup janggal, lantaran kejadiannya hanya selesih beberapa jam setelah sebuah truk menabrak kerumunan massa di New Orleans hingga menyebabkan 10 orang tewas.