Bahlil Lahadalia, Profil Hingga Kebijakan Terbaru

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia lahir 7 Agustus 1976, merupakan pengusaha dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak 19 Agustus 2024.

Pria kelahiran Maluku Utara ini adalah anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci.

Bermodalkan semangat, terbukti dari sepak terjang karir pendidikannya. Saat ia duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah. Memasuki bangku SMP, ia juga sempat menjadi kondektur, di saat SMEA, ia menjadi sopir angkot secara part time. Walaupun begitu, Bahlil tetap menunjukan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS.

Bahlil berhasil daftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Semasa di bangku kuliah, ia dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.

Karier Politik Dan Kebijakan

Pada karier politiknya, ia pernah menjadi anggota dari Partai Golongan Karya, sempat berhenti pada tahun 2009 dan pada tahun 2024 ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Pada pemilihan umum presiden Indonesia 2019, Lahadalia mendukung Joko Widodo untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai presiden. Ia menjadi Direktur Direktorat Penggalang Pemilih Muda tim kampanye pasangan Joko bersama Ma’ruf Amin. Setelah itu, dia diangkat menjadi kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 29 Oktober 2019. Ia dilantik sebagai menteri investasi pertama Indonesia pada 28 April 2021, setelah pembentukan Kementerian Investasi.

Tanggal 19 Agustus 2024, Bahlil dilantik oleh Joko Widodo menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Tasrif dan dilantik di Istana Negara, Jakarta.

Adapun karier kebijakan Bahlil yang terbaru ini tepatnya pada tanggal 1 Februari 2025, Bahlil melalui Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan melarang pengecer menjual gas minyak cair berat 3 kilogram (kg) yang telah disubsidi.

Masyarakat hanya bisa membeli elpiji jenis ini melalui pangkalan resmi milik Pertamina dengan harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan, langkah ini diambil untuk memperbaiki distribusi dan mencegah penjualan gas subsidi melebihi (HET) yang telah ditetapkan.

Selain itu, Bahlil mengaku berencana untuk menertibkan distribusi solar subsidi. Rencana itu diungkapkan di tengah usaha Bahlil menata ulang penyaluran LPG 3 kg yang juga sempat memicu kelangkaan. Ia menjelaskan solar subsidi perlu diterbitkan agar tepat sasaran di masyarakat.

“Habis ini saya tertibkan lagi, bapak ibu semua. Saya tertibkan lagi adalah BBM, solar,” ujar Bahlil dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Sabtu 8 Februari 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights