Optimis Lolos Piala Dunia ? Biografi Singkat Pelatih Timnas Indonesia Asal Korsel, Shin Tae-Yong

Shin Tae-yong atau disingkat sebagai STY, adalah pelatih dan mantan pemain sepak bola profesional Korea Selatan yang saat ini menjadi manajer tim nasional sepak bola Indonesia. Ia adalah orang pertama yang memenangkan Liga Champions AFC (Kejuaraan Klub Asia) sebagai pemain dan manajer, setelah memenangkan turnamen tahun 1995 sebagai pemain dan turnamen tahun 2010 sebagai manajer bersama Seongnam Ilhwa Chunma. Ia juga dianggap sebagai salah satu pelatih tim nasional sepak bola Indonesia terbaik. 

Shin Tae-yong lahir pada 11 Oktober 1970 di Yeongdeok, sebuah kota kecil di Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan. Sejak kecil, Shin menunjukkan minat yang besar pada sepak bola, sering bermain dengan teman-temannya di lapangan-lapangan terbuka. Minat ini tidak hanya dilihat sebagai sekadar hobi, tetapi berkembang menjadi sebuah passion yang kelak akan membawanya pada karir gemilang di dunia sepak bola.

Karir Bermain Sepak Bola

Shin Tae-yong memulai karir profesionalnya dengan bergabung bersama klub Ilhwa Chunma (sekarang dikenal sebagai Seongnam FC) pada tahun 1992, setelah lulus dari Universitas Yeungnam. Di klub ini, Shin segera menunjukkan potensinya sebagai gelandang serang yang berbakat. Kecepatan, visi permainan, dan kemampuan teknisnya di lapangan membuatnya menjadi salah satu pemain muda yang paling diperhitungkan pada masanya serta mendapat julukan “Fox of the Ground” atau “Rubah Lapangan”.

Selama bermain untuk Ilhwa Chunma, Shin Tae-yong meraih banyak kesuksesan. Ia membantu klub memenangkan sejumlah gelar, termasuk tiga gelar K-League berturut-turut dari tahun 1993 hingga 1995. Tidak hanya itu, Ilhwa Chunma juga meraih gelar juara Liga Champions Asia pada tahun 1995, dengan Shin berperan penting dalam perjalanan tersebut. Prestasi ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain terbaik di Korea Selatan.

Karier kepelatihan

Seongnam Ilhwa Chunma

Pada tahun 2009, Shin menjadi pelatih interim Seongnam, memimpin tim ke tempat kedua di K League 2009 dan Piala FA Korea 2009, meskipun saat itu sedang kekurangan dana. Dia menandatangani kontrak permanen untuk tahun berikutnya, ia berhasil memenangkan Liga Champions AFC 2010 dan Piala FA Korea 2011. Dia menjadi orang pertama yang memenangkan Liga Champions AFC sebagai pemain dan manajer.

Korea Selatan

Pada Agustus 2014, ia menjadi asisten pelatih tim nasional Korea Selatan. Di bawah Shin, Korea Selatan mencapai Final Piala Asia 2015 untuk pertama kalinya dalam 27 tahun. Pelatih Korea Selatan pada waktu itu adalah Uli Stielike, tetapi peran pembinaan yang sebenarnya dilakukan oleh Shin, yang mengambil alih taktik dan pelatihan tim.

Shin juga menangani tim nasional Korea Selatan U-23 pada saat yang sama dan berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 2016. Korea Selatan berhasil menjadi juara grup dengan memperoleh 7 poin melawan Jerman, Meksiko, dan Fiji, tetapi secara mengejutkan mereka ditumbangkan oleh Honduras di babak perempat final.

Pada tanggal 22 November 2016, Shin diangkat sebagai pelatih tim nasional Korea Selatan U-20 untuk mempersiapkan diri di ajang Piala Dunia U-20 FIFA 2017 yang digelar di Korea Selatan. Karena itu, ia meninggalkan tim senior untuk berkonsentrasi pada tim U-20. Di Piala Dunia, Korea Selatan finis di peringkat kedua grup dengan mengoleksi 6 poin dan maju ke babak gugur, tetapi mereka dikalahkan oleh Portugal di babak 16 besar.

Pada tahun 2017, Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih kepala tim nasional Korea Selatan, sebuah posisi yang sangat prestisius dan penuh tanggung jawab. Tugas utamanya adalah mempersiapkan tim untuk Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia. 

Di bawah kepemimpinannya, Korea Selatan menunjukkan performa yang solid, terutama dengan kemenangan bersejarah 2-0 atas juara bertahan Jerman. 

Meskipun Korea Selatan tidak lolos ke babak knockout, kemenangan ini dianggap sebagai salah satu momen terbesar dalam sejarah sepak bola Korea Selatan dan menegaskan reputasi Shin sebagai pelatih yang mampu menghadirkan kejutan besar di panggung dunia.

Indonesia

Pada tanggal 28 Desember 2019, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengkonfirmasi penunjukan Shin sebagai pelatih anyar Indonesia, menggantikan Simon McMenemy. Dia diberi kontrak 4 tahun, Setelah awal yang buruk untuk masa jabatannya di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2022, ia memimpin Indonesia dengan usia pemain yang rata-rata 23,8 tahun ke final Kejuaraan AFF 2020. Pada bulan Juni 2022, ia berhasil membawa Indonesia lolos ke Piala Asia 2023, mengakhiri absen 16 tahun Indonesia dari kompetisi 4 tahunan tersebut, setelah kemenangan 2–1 melawan Kuwait dan kemenangan 7–0 melawan Nepal pada pertandingan terakhir untuk meraih tiket ke putaran final. Ia juga berhasil membawa Timnas U-23 lolos pertama kali ke Piala Asia U-23 AFC 2024 dan masuk ke semifinal dengan mendapat gelar peringkat keempat, sehingga mendapat perpanjangan kontrak selama 3 tahun. Pada bulan Juni 2024, ia berhasil mencetak sejarah dengan membawa Indonesia lolos pertama kali ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC) sekaligus lolos otomatis ke Piala Asia AFC 2027 tanpa harus kualifikasi.

Di putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 Zona Asia, Indonesia berada di peringkat 3 dengan selisih 3 poin gol dari Arab Saudi di peringkat 4.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights