HAMAS – ISRAEL GENCATAN SENJATA, Houti : Kami Menyambut Baik

Israel dan Hamas telah menyepakati sebuah kesepakatan yang dapat menghentikan perang di Gaza dan membebaskan sandera Israel dan tahanan Palestina, Kesepakatan ini akan menjadi terobosan paling dramatis saat kecamuk perang yang sudah berlangsung 15 bulan perang, yang diawali serangan kelompok bersenjata Hamas ke wilayah Israel pada Oktober 2023.

Kesepakatan ini diumumkan pada Senin 13 Desember 2025 malam waktu setempat, dengan implementasi dimulai pada Minggu 19 Desember 2025.

Mediator utama dalam perundingan ini adalah Qatar, dengan dukungan dari Mesir, Amerika Serikat, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dilansir bbc.com, Rincian kesepakatan yang dilaporkan disetujui oleh kedua belah pihak sejauh ini belum diumumkan. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan masih ada beberapa klausul yang belum terselesaikan, yang diharapkannya akan dituntaskan pada Rabu malam.

Kelompok Hamas menangkap 251 sandera ketika menyerang Israel pada Oktober 2023, saat ini Hamas masih menyandera 94 orang, meskipun Israel yakin hanya 60 orang yang masih hidup.

Israel diperkirakan akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina, beberapa di antaranya dipenjara selama bertahun-tahun, sebagai imbalan atas pengembalian para sandera.

Kesepakatan ini mencakup tiga tahap utama, yaitu Tahap Pertama dalam kurun waktu 42 Hari, Penghentian operasi militer dan pengintaian udara di Gaza. Penarikan pasukan Israel dari daerah padat penduduk menuju perbatasan Gaza. Pertukaran tahanan dan narapidana antara kedua pihak.

Tahap Kedua dalam kurun waktu 42 Hari, Penghentian total permusuhan dan operasi militer. Penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza. Pertukaran tahanan tambahan, termasuk warga sipil dan tentara Israel.

Tahap Ketiga dalam kurun waktu 42 Hari, Pemulangan jenazah dari kedua belah pihak. Rekonstruksi Gaza selama 3–5 tahun dengan dukungan internasional. Penghentian pengepungan total di Gaza.

Milisi Houthi Yaman menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Juru bicara Houthi Mohammed Abdul Salam mengatakan gencatan senjata Gaza tercapai berkat “pengorbanan besar” para pejuang Palestina.

Kesepakatan itu juga terwujud karena tekad kuat rakyat Gaza dalam menghadapi Israel.

Menurut Abdul Salam, meskipun gencatan senjata akan segera berlaku, pendudukan Israel di Palestina tetap dan terus mengancam keamanan dan stabilitas regional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights